SMK Jamaah Pasrah selenggarakan pendidikan gratis untuk yatim piatu

Peresmian SMK Jamaah Pasrah, Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jumat (26/5/2017).
DIREKTORIJATENG.COM- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jamaah Pasrah (Japa) Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Pati akan membuka program pendidikan gratis khusus untuk yatim piatu. Demikian disampaikan oleh KH Ahmad Fauzi saat peresmian SMK Japa, Jumat (26/5/2017).

Menurut dia, saat ini sudah ada tiga kelas yang siap dipakai untuk kegiatan pembelajaran. Pembangunan gedung kelas, lanjutnya, telah menelan biaya sekitar Rp 410 juta.

"Kami menarget ada 3 lantai, dan memang estimasinya menelan biaya Rp 1 miliar 26 jutaan. Saat ini sudah ada 27 yang resmi mendaftar dan yang belum ada 10, jadi hitungannya ada 38 anak," kata Fauzi yang juga panitia peresmian SMK Japa.

Ia menambahkan, selama ini Yayasan Japa memiliki tiga tugas, yaitu sosial, pendidikan dan ekonomi. Kegiatan sosial sudah dilaksanakan sejak 1999. Jauh sebelum Yayasan ini berbadan hukum.

"Dulu pertama kali menyantuni yatim sebanyak 11 anak dan dhuafa 9 anak," katanya.

Baru-baru ini Yayasan Japa juga menyantuni 373 anak dan 82 dhuafa. "Mereka tersebar dari 6 kecamatan di Pati dan Jepara, yaitu Dukuhseti, Tayu, Margotuwu, Gunungwungkal, Batangan, Donorojo Jepara atau 6 kecamatan atau 30 lebih desa," katanya.

Kasi SMK Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BPPMK) Wilayah II Kabupaten Pati Agus Rumanto hadir dalam peresmian SMK Japa. Kepala Disperindag Pati Riyoso, Suparlan Camat Dukuhseti, Ketua Yayasan Japa, komite sekolah dan kepala sekolah, tokoh masyarakat dan tamu undangan juga turut hadir.

Agus menjelaskan SMK yang baik itu yang bisa diinden. "Artinya diantre, diinginkan siswa dan masyarakat," katanya.

Menurut dia, SMK Japa memiliki prospek yang baik. Pertama, di depan SMK Japa terdapat sawah yang bisa jadi lahan olahraga dan pengembangan ke depan. Kedua, lokasinya berada di kampung yang kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Ketiga, SMK Japa akan mendirikan pondok pesantren.

"Wah ini pasti sudah sesuai dengan ruh Islam sesuai ayat pertama iqra' bismi rabbikallazi khalaq. Yang penting itu nilai-nilai pendidikan dan agama, ya dapat akhirat serta dunianya," katanya.

Agus mengatakan, syarat pendirian SMK ke depan harus memiliki lahan minimal 1,5 hektare. Ia juga menyinggung soal empat kompetensi guru. Yaitu kompentensi pedagogi, kepribadian, sosial dan profesional. "Itulah minimal syarat SMK yang inden," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, SMK harus bisa menjawab kebutuhan industri, berbasis entreprenership.

"SMK juga harus bisa jadi BMW. Ini tak singkat seperti BMW, yaitu Bisa Bekerja, Melanjutkan Pendidikan Tinggi dan Wirausaha," tukas dia. (Ibda/AS)

Belum ada Komentar untuk "SMK Jamaah Pasrah selenggarakan pendidikan gratis untuk yatim piatu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel