Entri yang Diunggulkan

Ritual Sesaji Rewanda, Tradisi Menjaga Alam Wasiat Sunan Kalijaga

[Ekspedisi Tawangmangu] Mengunjungi Rumah Atsiri Indonesia, saksi bisu kerjasama ekonomi Indonesia-Bulgaria


Lobby Rumah Atsiri Indonesia (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
Lobby Rumah Atsiri Indonesia (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
DIREKTORIJATENG.COM — Menjelang sore, saya dan rombongan Live in Hotel Pringgosari sampai di Rumah Atsiri Indonesia (RAI). Kami disambut dengan pemandangan Gunung Lawu tanpa kabut serta haparan sawah yang membuat RAI terkesan asri. Kamis (12/3/2020).

RAI berlokasi di jalan Watusambang Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Teman-teman tidak perlu khawatir, lokasi ini mudah sekali di akses, meskipun lokasinya tidak terletak di pinggir jalan utama.


Singkat cerita, RAI merupakan bekas pabrik Citronella Indonesia-Bulgaria tahun 1963. Pabrik tersebut merupakan pabrik penyulingan terbesar di Asia pada zamannya. Kemudian pabrik direstorasi sedemikian rupa sehingga desain interior lebih modern dengan tetap mempertahankan gaya arsitektur Eropa. Jangan membayangkan RAI seperti pabrik yang suram yaa.

RAI cocok menjadi salah satu objek wisata edukasi terpadu dengan tema minyak atsiri yang wajib di kunjungi. Dengan fasilitas yang dibuat semirip mungkin dengan masa lalu, pengunjung akan diajak menjelajahi kekayaan minyak atsiri di Indonesia. Namun, sebelum mengunjungi RAI pastikan energi kalian sudah cukup, karena area RAI cukup luas, kurang lebih 2,5 hektar.

Tarif RAI 
Pengunjung cukup membeli voucher seharga 50ribu untuk mengunjungi museum dan taman RAI. Voucher tersebut akan discan setiap kali memasuki area. Apabila masih ada sisa saldo dalam voucher, saldo tersebut bisa digunakan untuk berbelanja di toko RAI. Dicampur dengan uang cash pun diperbolehkan.

Sedangkan untuk fasilitias home tour dan paket wisata edukasi lainnya, pengunjung bisa langsung menghubungi tim marketing yang terteta di website resmi RAI.

Fasilitas RAI
RAI menyediakan beberapa fasilitas umum penunjang pariwisata, seperti: plaza marigold, museum, restoran, MICE, green house, taman, show room, tempat parkir yang luas dan tempat beribadah.

Lingkungan RAI sangat bersih dan rapih. Meskipun RAI adalah bekas pabrik, tapi lingkungannya masih asri lo..

Home tour RAI
Area RAI terintegrasi penuh dengan museum minyak astiri, fasilitas penelitian, kelas, kebun minyak atsiri, toko dan restoran. Direncakan RAI juga akan menyediakan fasilitas SPA dalam waktu dekat ini.

Sebelum saya dan rombongan home tour, kami berkumpul di Plaza Marigold. Area ini biasanya dijadikan meeting point. Lokasinya tepat berada di tengah area RAI. Plaza Marigold dipenuhi bunga-bunga marigold yang akan mekar pada waktu tertentu.

Perjalanan pertama saya dan rombongan menuju RAI museum. Di dalamnya, kami diajak menelisik sejarah minyak astiri dari tahun 2500 SM hingga saat ini. Mulai dari perjalanan minyak atsiri pertama kali ditemukan hingga persebarannya ke seluruh dunia yang dikemas dengan desain interior modern serta instagramable.

Museum Rumah Atsiri Indonesia (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
Museum Rumah Atsiri Indonesia (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
Museum juga menyediakan koleksi peralatan-peralatan penyulingan pabrik Citronella sejak tahun 1963, dari botol minyak atsiri, dokumen berusia 50 tahun hingga mesin destilasi antik. Museum ini cukup menjelaskan peran Indonesia sebagai salah satu pemain penting dalam industri minyak atsiri di dunia. Di penghujung museum, pengunjung akan memasuki studio dengan gambar-gambar hasil refleksi proyektor. Pengunjung bisa berfoto siluet sambil memijatkan kaki pada lantai batu studio.

Studio museum rumah atsiri Indonesia (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
Studio museum rumah atsiri Indonesia (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
Perjalanan kedua saya dan rombongan menuju pusat pembelajaran: Rumah atsiri destilasi dan penelitian. Di sini pengunjung bisa melihat proses destilasi serta pengolahan minyak astiri secara langsung. Sebenarnya, area ini, dahulunya, bekas laboratorium Pabrik Citronella yang kembali difungsikan untuk mengembangkan berbagai riset minyak atsiri. Untuk informasi tambahan, mahasiswa juga diperbolehkan magang dan penelitian di RAI lo..

Perjalanan ketiga saya dan rombongan selanjutnya melewati kelas dan pelatihan: Rumah atsiri lab dan pelatihan, kemudian menuju area taman.

RAI memiliki lima area taman: taman koleksi, rumah kaca, kebun, plaza marigold dan pembibitan. Di taman koleksi pengunjung bisa mencium dan mencicipi beberapa tanaman atsiri dengan panduan pemandu taman. Pemandu akan membantu pengunjung untuk memilih ranting, daun, biji atau kelopak mana yang boleh dibau dan petik.

Pemandu sedang menjelaskan salah satu jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri di taman RAI (direktorijateng.com/doc. peserta live in hotel pringgosari)
Pemandu sedang menjelaskan salah satu jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri di taman RAI (direktorijateng.com/doc. peserta live in hotel pringgosari)
Kami diperbolekan mencicipi biji bunga adas, daun mint biasa, daun mint cokelat, daun minyak kayuputi dan daun bit. Selain itu, kami juga diijikan membelai daun rosmari dan meremas daun minyak kayu putih untuk mencium aroma minyak atsiri yang dihasilkan tanaman.

Saat ini taman koleksi RAI memiliki kurang lebih 80 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari Indonesia dan bahkan mancanegara dengan cerita, aroma dan karakteristik yang unik. Saat tour taman, pengunjung juga diperbolehkan menggali informasi seputar tanaman penghasil minyak atsiri.

Kemudian kami dibawa ke rumah kaca yang berlokasi di dalam taman koleksi. Rumah kaca ini dirancang sebagai taman di siang hari dan lokasi private dining pada malam hari. Tidak jauh berbeda dengan taman koleksi, rumah kaca juga menyimpan tanaman-tanaman penghasil minyak atsiri. Home tour tamanpun diakhiri dengan kebun dan pembibitan.

show room produk olahan minyak atsiri RAI (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
show room produk olahan minyak atsiri RAI (direktorijateng.com/wiwidsaktia)
Penghujung home tour RAI, saya dan rombongan diajak ke toko atau show room produk hasil olahan minyak atsiri. Ada tiga jenis toko: rumah atsiri marchandise, rumah atsiri essence dan rumah atsiri nursey shop.

Rumah atsiri marchendise menyediakan cendera mata khas RAI seperti tas, gantungan kunci, buku catatan dan masih banyak lagi. Sedangkan rumah atsiri essence menyediakan beragam pilihan produk olahan minyak atsiri khas RAI seperti hand sanitizer, roll on, essential oil beserta diffusernya, candle, soaking salt, antiseptik toilet, sabun dan masih banyak lagi.

Harga hand sanitizer dipatok mulai dari 55ribu, roll on 100ribu, antiseptik toilet 40ribu, dan essential oil 60ribu. Pengunjung juga bisa membeli produk via daring melalui website ataupun aplikasi e-comerce yang telah tersedia. Perlu diketahui, RAI tidak menjual minyak atsiri murni. Minyak atsiri yang dijual sudah dicampur dengan minyak kelapa atau olive oil, karena minyak atsiri murni tidak bisa langsung diaplilasikan ke kulit.

Sedangkan rumah atsiri nursery shop menyediakan tanaman penghasil minyak atsiri dari kebun beserta media tanama dan pupuknya.

Pengunjung juga bisa merasakan pengalaman rasa di RAI restoran. Namun sayangnya saya dan rombongan belum sempat merasakan fasilitas ini karena keterbatasan waktu. Berdasarkan brosur yang saya dapatkan, RAI restoran menyajikan berbagai pilihan menu dengan sentuhan tanaman atsiri dan rempah-rempah yang langsung dipetik dari kebun RAI.

Itulah singkat perjalanan saya dan rombongan live in hotel pringgosari. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "[Ekspedisi Tawangmangu] Mengunjungi Rumah Atsiri Indonesia, saksi bisu kerjasama ekonomi Indonesia-Bulgaria"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel